Pengenalan Sistem Operasi Linux
- Masih banyak yang menganggap Sistem Operasi Linux susah dipakai dan
tidak user friendly. Meskipun begitu dengan seiring perkembangan zaman
OS Linux pun makin bersahabat dan tentunya nyaman dipakai oleh semua
kalangan.
Linux adalah sebuah program (system operasi) open source di bawah
lisensi GNU, system beroperasi pada 32-64 bit, yang merupakan turunan
dari UNIX dan dapat dijalankan pada berbagai macam platform hardware.
Sejarah Linux itu sendiri dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa
Universitas Helsinki, Finlandia bernama Linus Benedict Torvald menulis
Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32 bit pertama dalam
kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC. Logo Linuxyang digunakan adalah
Tux atau penguin. Penguin digunakan sebagai logo berdasarkan pengalaman
saat Torvald berjalan-jalan dengan rekannya Andrew Tridgell (penyusun
samba yaitu sebuah program yang memungkinkan mesin UNIX termasuk Linux
berkomunikasi dengna Windows dalam sebuah jaringan), tiba-tiba Torvald
dipatok penguin, dan semenjak itu mengalami demam berhari-hari. Dia
berpikir, bahwa karakter itu yang cocok untuk mewakili Linux.
Perbedaan Windows Dengan Linux
Sebagai Sistem Operasi (OS) server, Linux dirancang untuk tidak sering
dimatikan dalam pengoperasiannya.
Pencegahan memory leak di Linux mendapat porsi perhatian yang lebih
besar dibanding pada Windows.
Artinya, ketersediaan porsi memori yang bisa digunakan boleh berkurang
pada Windows karena toh dalam waktu tidak lama sistem akan dijalankan
mulai dari awal lagi.
1. Awal perkembangannya.
Windows berkembang dari dunia komputer mikro yang serba personal. Karena
khusus untuk kebutuhan desktop, Windows sangat memfokuskan diri pada
kesederhanaan penggunaan, pendekatan pada sisi end user dsb.
Linux berkembang dari dunia Unix dengan segala persoalan multi-tasking
dan multi-usernya. Dengan kata lain, Linux dirancang dengan
karakteristik server atau workstation high-end. Linux juga dikembangkan
dengan kemampuan jaringan cukup tinggi dan sejak awal hidupnya sudah
berusaha untuk berjalan pada berbagai arsitektur komputer, sehingga
Linux tidak menjadikan kebutuhan desktop sebagai tujuan besar
2. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Jika dilihat dari sisi HAKI, SO Windows dan kebanyakan program-program
aplikasinya, kepemilikan lisensi (rata-rata berharga $200 USD) merupakan
sarat mutlak untuk penggunannya.
Sementara Linux dan program-program aplikasinya dilain pihak berlisensi
gratis dan justru mendorong para penggunanya untuk menyebarluaskan
perangkat lunak tersebut.
3. Kelengkapan Program
Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada
mungkin hanya Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa
program kecil lainnya.Sekalipun Linux juga sebagai SO, setelah diinstal,
akan ditemui banyak program dari hampir semua kategori program seperti
Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser,
Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility,
dll.
4. Program Aplikasi
Windows unggul untuk aplikasi Office-nya. Diakui bahwa Microsoft Office
termasuk tool yang sangat enak untuk bekerja di PC seperti menyiapkan
presentasi, tulisan, laporan, agenda dll. Linux unggul dalam aplikasi
Webserver, proxy server, firewall, mail server, Samba dll. Pada aplikasi
server umumnya X-Windows tidak lagi digunakan di Linux, oleh karena itu
Linux biasanya lebih hemat resources (memory & harddisk) di
bandingkan Windows. Sementara komunitas Linux juga berusaha keras untuk
mengejar ketinggalannya dalam aplikasi Office-nya dengan mengembangkan
StarOffice yang dimotori oleh Sun Microsystems agar dapat digunakan
secara cuma-cuma di atas Linux.
5. Konfigurasi Sistem
Berbeda dengan program Windows yang sudah siap pakai, di Linux ada
kalanya perlu menyunting file secara manual melalui command line. Tetapi
dengan adanya PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa dilakukan
dengan mudah. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik
sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua
program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang juga sudah siap
pakai.
6. Dukungan Perangkat Keras
Tidak seperti kemudahan yang ditemui di Windows, terkadang suatu
hardware tidak bisa bekerja di Linux. Hal ini bisa terjadi karena
pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya,
belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver
Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin
meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di
Linux.
7. Manajemen Proses
Apabila kita tekan tombol Crtl-Alt-Del pada saat sistem menjalankan Windows akan terlihat sejumlah
proses yang sedang berjalan. Kalau dihitung dari 10 dan pengguna biasa bisa mengenali sebagian besar
proses-proses ini.
Bila kita kirim perintah ps ax pada sistem Linux akan terlihat keterangan bahwa ada lebih dari 20 proses
sedang berjalan. Mereka yang tidak mendalami sistem operasi tidak akan bisa mengenalisebagian besar
dari proses-proses tersebut.
8. Sistem File
Windows menggunakan FAT dan NTFS. Windows tidak membedakan penggunaan
nama file dengan huruf besar dan huruf kecil (case insensitive). Windows
mengenal juga istilah drive untuk device dan partisi. Windows memiliki
MyComputer sebagai root, yang didalamnya terdapat berbagai drive dan
device. Windows juga tidak bisa membaca file sistem Linux (tanpa
memanfaatkan program terpisah). Di sistem file, ekstensi nama file di
Windows memiliki peranan penting.
Sementara Linux menggunakan ext2, ext3, reiserfs, xfs, jfs dan lain
sebagainya. Linux dapat membaca dan menulis ke FAT32, dan dapat membaca
dan menulis NTFS (eksperimental dan memanfaatkan proyek terpisah). Linux
membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam berbagai aspek
penggunaan sistem operasi. Di Linux, istilah drive tidak digunakan. Yang
digunakan adalah direktori biasa. Apabila dibandingkan dengan Windows,
Linux mengenal direktori root (disimbolkan dengan /), yang didalamnya
terdapat berbagai direktori dan device. Di Linux, ekstensi nama file
tidak memiliki peranan penting.
9. Waktu Pengoperasian
Sebagai SO personal workstation, Windows akan sering dimatikan apabila
ditinggalkan pemiliknya untuk menghemat listrik karena tidak akan ada
orang lain yang akan menggunakan komputer itu.
Sistem Linux dirancang untuk bisa digunakan bersama-sama oleh banyak
orang. Karena itu perlindungan berkas dan proses-proses milik seseorang
terhadap orang lain menjadi porsi besar dari perhatian perancangnya.
Pada sistem Linux (dan Windows NT/2000/XP) identifikasi user sangat
menentukan hak akses pengguna. Karena itu akan banyak ditemui pengguna
Linux yang bekerja dengan user root (nama super user di dunia Unix).
10. Proteksi Sistem
Karena sistem Windows biasanya digunakan orang tertentu saja, maka
sistem proteksi berkas-berkas di komputer tidak menjadi perhatian utama
dalam perancangan Windows. Kapanpun pengguna Windows bisa menghapus,
mengganti nama, memindah lokasi direktori file apapun yang ada di
sistem.
Login bukanlah keharusan bagi pengguna Windows 9x. Dengan cancel login
prompt, bisa didapatkan hak akses segalanya.
Meskipun sama-sama sebagai sistem operasi (SO) komputer, Linux dan
Windows memiliki perbedaan dalam banyak hal. Karena merupakan dua dunia
yang berbeda, maka hampir semuanya bisa berbeda. Software yang didesain
khusus untuk Windows tidak akan berjalan pada Linux, demikian juga
sebaliknya.
11. Menangani Crash
Dibandingkan dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Namun
jika mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik, Windows XP juga cukup
stabil.Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan
aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci,
Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol
Ctrl + Esc, dan dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang
bermasalah. Dan jika sistem grafis yang terkunci, bisa berpindah ke
command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software
secara manual. Juga tersedia pilihan untuk merestart desktop saja
dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti tidak harus melakukan
reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.
12 Sistem Sistribusi
Windows hanya mengenal satu distribusi yaitu Microsoft. Sementara, Linux
mengenal banyak distribusi yang merupakan kumpulan kernel Linux,
pustaka – pustaka sistem, dan software – software yang dibungkus dengan
prosedur tertentu. Yang membedakan antar distribusi bisa saja pada semua
bagian tersebut (kernel yang berbeda versi dan pengaturan, software dan
pustaka yang berbeda), termasuk prosedur pemaketannya.
Kemungkinan Migrasi
Di satu pihak, Windows dalam perkembangannya menyatu dengan garis
produksi server NT menjadi Windows 2000 dan kemudian Windows XP. Di lain
pihak, masyarakat opensource terus mengembangan user interface grafis
untuk meningkatkan kenyamanan Linux untuk penggunaan sebagai workstation
pribadi. Sejak kemunculan Windows 2000 dan perkembangan user interface
grafis di Linux, mulai bisa dilihat kesetaraan Windows dan Linux yakni
sistem operasi untuk server dan juga untuk workstation.
Migrasi pengguna dari Windows ke Linux dan sebaliknya tidak dapat
terjadi secara spontan karena faktor kebiasaan yang sulit ditinggalkan.
Selama penggunaan Windows dan program-program aplikasinya tidak
terhalang oleh keharusan membayar lisensi, pengguna Windows tidak akan
banyak beralih ke Linux. Kesuksesan Linux di Indonesia meraih perhatian
dari pengguna komputer bergantung pada hak yang berwajib dalam
mengkampanyekan penghormatan pada hak atas kekayaan intelektual.
Kelebihan Linux:
- Bersifat open source, bebas dan terbuka. sehingga tidak perlu biaya
untuk mendapatkannya. LISENSI FREE dan boleh di utak atik semaunya.
- Linux sekarang sudah mudah di operasikan. kalo dulu pengguna linux
identik dengan para hacker, tapi sekarang orang awam pun sudah banyak
yang menggunakannya.
- Hampir semua aplikasi yang biasa dijalankan di windows, sudah ada
aplikasi linuxnya yang dikembangkan oleh komunitas linux atau bisa juga
menggunakan software emulator.
- Memiliki pengamanan yang lebih unggul karena di desain multiuser
sehingga apabila virus menyerang user tertentu, akan sangat sulit
menyebar ke user lainnya.
- Cocok untuk PC yang memiliki spesifikasi minimum karena linux membutuhkan resource yang lebih kecil dibandingkan Windows.
- Linux dapat berjalan di dua mode.
- Jarang crash atau nge-hang yang mengharuskan kita untuk merestart komputer karena linux lebih stabil.
- Memiliki komunitas di berbagai penjuru dunia.
- Terdapat beragam pilihan seperti Ubuntu, Fedora, Debian, Centos, RedHat, Opensuse, Mandriva, dan sebagainya.
Kekurangan Linux:
- Banyak user yang belum terbiasa menggunakan linux.
- Dukungan hardware dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik
pada linux. Kalo ingin melihat daftar hardware yang mendukung linux
silahkan dilihat di www.linux-drivers.org atau www.linuxhardware.org/.
- Proses instalasinya tidak semudah windows.
- Aplikasi di linux belum se ampuh aplikasi windows.
- Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like, maka
mau gak mau harus belajar dulu. hak akses yang membingungkan bagi user
yang terbiasa menggunakan windows.
sumber: Wikipedia,cyber-benyo, belajar-komputer-mu, id.shvoong, kumpulanteknologi
Oracle Solaris, sebelumnya dikenal sebagai Sun Solaris merupakan sebuah
sistem operasi keluarga Unix yang sebelumnya dikembangkan oleh Sun
Microsystems Inc. Sun Microsystem menggantikan Sun OS sebelumnya yang
telah ada pada tahun 1993. Setelah proses akuisisi Sun oleh Oracle pada
bulan januari 2010, Solaris menjadi lebih dikenal sebagai Oracle
Solaris. Sistem operasi Solaris dikenal secara luas karena skalabilitas
yang dimilikinya, utamanya pada sistem komputer berbasis SPARC, dan
sejumlah fitur-fitur inovatif yang dibawanya seperti DTrace, ZFS
(Zettabyte File System), dan Time Slider. Sistem operasi ini dapat
dijalankan di atas prosesor x86 baik 32bit atau 64bit (berbasis
instruksi Amd64), serta prosesor SPARC baik yang diproduksi oleh Sun
ataupun Fujitsu. Solaris terdaftar sebagai sistem operasi yang
kompatibel dan memenuhi spesifikasi Single Unix Specification.
Solaris dalam sejarahnya dikenal sebagai perangkat lunak yang
dikembangkan berbasis kode sumber tertutup, kemudian pada bulan Juni
2005 Sun Microsystem merilis sebagian besar basis kode di bawah lisensi
CDDL dan mendirikan proyek sumber terbuka OpenSolaris. Melalui
OpenSolaris Sun ingin membuat sebuah komunitas pengembang dan pengguna
atas sistem operasi tersebut. Setelah Oracle melakukan akuisisi Sun
Microsystem pada bulan Januari 2010, Oracle memutuskan untuk
menghentikan distribusi OpenSolaris dan model pengembangannya. Atas
keputusan oracle tersebut, komunitas OpenSolaris kemudian menanggapinya
dengan membuat turunan distribusi OpenSolaris melalui proyek OpenIndiana
yang merupakan bagian dari yayasan Illumos. Namun meski demikian, di
mulai dari rilis Solaris 11, pembaruan atas kode-kode sumber Solaris
akan tetap didistribusikan oleh Oracle dibawah lisensi CCDL setelah
versi penuh biner dirilis. Oracle juga akan memulai program mitra
teknologi seperti yang telah dilakukan pada produk-produk oracle lainnya
dengan nama Oracle Technology Network (OTN) yang memberikan akses serta
izin atas kode sumber solaris yang tengah dikembangkan kepada para
mitra bisnis.
- Sejarah
Pada tanggal 4 September 1991, Sun mengumumkan bahwa mereka akan menggantikan Unix yang dikembangkan dari BSD, SunOS4, dengan sebuah produk berbasis SVR4 yang secara internal dinamai sebagi SunOS 5, Namun nama baru yang dikenalkan saat produk tersebut mulai dipasarkan adalah Solaris 2. Sementara itu SunOS 4.1.x rilis mikro dinamai sebagai Solaris 1, nama Solaris digunakan oleh Sun secara khusus merujuk pada produk yang berbasis SRV4, SunOS 5.0, dan rilis-rilis berikutnya.
Versi minor SunOS yang dirilis oleh Sun disertakan dalam penamaan Solaris; misalnya Solaris 2.4 yang merupakan Sun OS 5.4. Namun setelah versi Solaris 2.6, Sun menghilangkan angka "2" di depan kodifikasi versinya, sehingga rilis SunOS 5.7 dinamai sebagai Solaris 7 dan rilis SunOS 5.10 sebagai Solaris 10.
- Arsitektural Pendukung
Solaris mempunyai reputasi yang cukup baik untuk multiprocessing simetris yang mendukung sejumlah besar CPU yang berjalan secara paralel. Secara historis Solaris merupakan produk yang terintegrasi secara erat dengan mesin-mesin berbasis prosesor SPARC Sun (termasuk di dalamnya dukungan untuk aplikasi SPARC 64-bit sejak Solaris 7) yang telah dipasarkan sebagai paket gabungan. Hal ini membuat sistem menjadi lebih handal meski harus dibayar dengan biaya yang lebih tinggi dari tingkat harga pasar rata-rata komoditas komputer personal (PC).
Namun Solaris juga telah mendukung prosesor berbasis x86 sejak Solaris 2.1 dan versi-versi berikutnya. Solaris 10 mendukung aplikasi 64-bit x86, memungkinkan Sun untuk memanfaatkan pangsa pasar yang ada atas ketersediaan komoditas prosesor berbasis 64-bit berbasis arsitektur x86-64. Sun secara internal telah melakukan banyak hal dalam memasarkan Solaris untuk dapat digunakan secara luas baik pada kelas penggunaan workstation "x64" dan ataupun sebagai mesin peladen baik yang berbasis AMD Opteron ataupun prosesor Intel Xeon pada mesin-mesin berbasis x86 yang diproduksi oleh perusahaan seperti Dell, Hewlet-Packard dan IBM. Pada tahun 2009, vendor berikut mendukung sistem Solaris x86 pada prosuk mesin peladen mereka :
- Dell akan menguji sertifikasi dan Solaris akan mengoptimalkan OpenSolaris pada tatanan serta bilah server mereka serta dan menawarkan hal tersebut sebagai salah satu dari beberapa pilihan dalam menu perangkat lunak Dell keseluruhan
- IBM juga mendistribusikan Solaris dan Solaris berlangganan berbasis x86 IBM System x server dan BladeCenter server.
- Intel mendistribusikan dan menyediakan dukungan piranti lunak Solaris pada server blade Proliant dan sistem
- Fujitsu Siemens pada Juli 2010, Dell dan HP telah bersertifikasi dan menjual oracle Solaris, Oracle Enterprise Linux dan Oracle VM masing-masing pada platform x86. IBM berhenti mendukung Solaris pada x64 kit.
- Platform Lainnya
- Ragam pilihan model instalasi dan penggunaan
Solaris dapat diinstal dari media fisik ataupun jaringan yang digunakan pada desktop atau server. Solaris dapat diinstal secara interaktif dari konsol teks pada platform tanpa tampilan video dan mouse. Hal ini mungkin dipilih untuk server, dalam tatanan, di dalam remote pusat data, dari terminal server atau bahkan dial-up modem. Solaris juga dapat diinstal secara interaktif dari konsol grafis. Hal ini bisa dipilih untuk workstation pribadi atau laptop, di lokal area, dimana konsol biasa digunakan. Solaris secara otomatis dapat diinstal melalui jaringan. Administrator sistem dapat mengkustomisasi instalasi dengan script dan file konfigurasi, termasuk konfigurasi dan instalasi otomatis dari perangkat lunak third-party, tanpa membeli tambahan perangkat lunak . Ketika Solaris terinstal, sistem operasi akan berada pada sistem yang sama dimana instalasi dilakukan. Aplikasi secara individual diinstal pada sistem lokal, atau dapat dipasang melalui jaringan dari remote sistem.
Solaris dapat digunakan tanpa menginstal sistem operasi secara terpisah pada desktop atau server. Solaris dapat ditukarkan dari sebuah remote server yang menyediakan tampilan OS dalam keadaan sediktnya ketersediaan cakram, atau dalam keadaan dimana internal cakram hanya digunakan sebagai tempat swap. Dalam konfigurasi ini maka sistem operasi masih dapat berjalan secara lokal dalam sistem. Aplikasi dimungkinkan ataupun tidak dimungkinkan berada pada lokal area ketika aplikasi dijalankan. Hal tersebut mungkin dipilih untuk area bisnis dan lembaga pendidikan dimana pengaturan awal yang cepat diperlukan ( workstation dapat digulirkan dari loading dock, alamat MAC yang teregistrasi pada pusat server, terpasang, dan digunakan secara lebih cepat) atau penggantian secara cepat diperlukan ( apabila terjadi kegagalan pada desktop perangkat keras, sebuah workstation baru ditarik dari closet, dipasang, dan pengguna dapat melanjutkan pekerjaannya pada tahap terakhir pengerjaannya disimpan.. Aplikasi, Sistem Operasi, Window Manager dan memberikan grafis berjalan pada satu atau lebih remote sistem. Administrator dapat menambahkan sebuah akun pengguna untuk sistem utama Solaris, diletakkan pada desktop, dan pengguna dapat memulai kerja secepatnya. Apabila terdapat kegagalan perangkat keras, maka hal tersebut dapat ditukarkan dan pengguna dapat melanjutkan pekerjaannya dari titik poin kegagalan, apakah pekerjaan tersebut masih dapat disimpan.
- Lisensi
sumber: id.wikipedia.org
Mac OS adalah singkatan dari Macintosh Operating System. Mac OS adalah
sistem operasi komputer yang dibuat oleh Apple Computer khusus untuk
komputer Macintosh dan tidak kompatibel dengan PC berbasis IBM.
Diperkenalkan pada tahun 1984, Mac OS sejak tahun 2006 telah memiliki
kompatibilitas dengan arsitektur PowerPC maupun x86.
Mac OS X adalah versi terbaru dari sistem operasi Mac OS untuk komputer
Macintosh. Sistem operasi ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 2001.
Karakter "X" adalah nomor Romawi yang berarti sepuluh, di mana versi ini
adalah penerus dari sistem operasi yang digunakan sebelumnya seperti
Mac OS 8Mac OS 9. Beberapa orang membacanya sebagai huruf "X" yang
terdengar seperti "eks". Salah satu alasan mengapa mereka menafsir
sedemikian karena tradisi untuk memberikan nama sistem operasi yang
berbasis Unix dengan akhiran "x" (misalnya AIX, IRIX, Linux, Minix,
Ultrix, Xenix). dan Mac OS X Server juga dirilis pada tahun 2001. Pada
dasarnya versi Server ini mirip dengan versi standardnya, dengan
perbedaan bahwa versi Serverworkgroup dalam komputer berskala besar.
Contoh fitur tambahan yang tersedia untuk versi ini adalah piranti lunak
untuk menjalankan fungsi-fungsi seperti SMTP, SMB, LDAP dan DNS. Selain
itu cara melisensinya juga berbeda. mencakup piranti lunak untuk
keperluan manajemen dan administrasi Mac OS X adalah sistem operasi yang
menggunakan kernel BSD sehingga beberapa kalangan mengatakan bahwa Mac
OS X termasuk dalam keluarga Unix. Hal yang menarik dari OS ini adalah
keindahan tampilannya sehingga menjadikannya panutan bagi pengembang
desktop lain.[rujukan?] Rilis terakhir Mac OS diluncurkan sekitar bulan
Mei 2005 dengan kode Tiger dengan versi 10.4. Tahapan-tahapan OS X:
Mac OS X Server 1.0 kode: "Rhapsody", dirilis: Maret 1999. Mac OS X
Public Beta kode: "Kodiak", dirilis: September 2000. Mac OS X 10.0
(update 10.0.1-10.0.2-10.0.3-10.0.4) kode: "Cheetah", dirilis: Maret
2001. Mac OS X 10.1 (update 10.1.1-10.1.2-10.1.3-10.1.4-10.1.5) kode:
"Puma", dirilis: Oktober 2001. Mac OS X Server 10.1 (update
10.1.1-10.1.2-10.1.3-10.1.4-10.1.5) kode: "Puma", dirilis: November
2001. Mac OS X 10.2 (update
10.2.1-10.2.2-10.2.3-10.2.4-10.2.5-10.2.6-10.2.7-10.2.8) kode: "Jaguar",
dirilis: Agustus 2002. Mac OS X Server 10.2 (update
10.2.1-10.2.2-10.2.3-10.2.4-10.2.5-10.2.6-10.2.7-10.2.8), dirilis
Agustus 2002. Mac OS X 10.3 (update
10.3.1-10.3.2-10.3.3-10.3.4-10.3.5-10.3.6-10.3.7-10.3.8-10.3.9) kode:
"Panther", dirilis Oktober 2003. Mac OS X Server 10.3 (update
10.3.1-10.3.2-10.3.3-10.3.4-10.3.5-10.3.6-10.3.7-10.3.8-10.3.9), dirilis
Oktober 2003. Mac OS X 10.4 (update 10.4.1-10.4.2-10.4.3-10.4.4-10.4.5)
kode: "Tiger", dirilis: April 2005. Mac OS X Server 10.4 (update
10.4.1-10.4.2-10.4.3-10.4.4-10.4.5) dirilis: April 2005. Mac OS X 10.5
(kode: "Leopard") Mac OS X 10.6 (kode : "Snow Leopard") Mac OS X 10.7
(kode : "Lion") Mac OS X 10.8 (kode : "Mountain Lion")
Sumber: id.wikipedia.org